Latest News

Mengapa Internet Indonesia Mahal dan Lelet

Kalau anda sudah menyukai browsing Surfing di Internet akan terasa bahwa Internet yang kita pakai masih lelet dan mahal.Alasan kita termasuk karena di banding dengan negara lainnya yang pernah saya dengar kita masih mahal karena dengan bandwich,kecepatan up load,download dan quota yang kita dapat sangat sedikit di bandingkan negara lain.

Dalam dua minggu terakhir, pengguna internet di Indonesia merasakan akses komunikasi data tersebut sangat lambat, bahkan sering putus di tengah jalan.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sammy Pengerapan, akses yang lambat itu karena kapasitas jaringan backbone yang ada sudah tidak bisa menampung kebutuhan bandwidth pengguna di Indonesia.

"Apalagi ditambah dengan putusnya sejumlah kabel di perairan Bangka Belitung. Ini mengurangi kapasitas sangat signifikan, sehingga wajar bila akses internet dari semua operator terkena imbasnya," katanya kepada merdeka.com, Senin (8/8).Dalam dua minggu terakhir, pengguna internet di Indonesia merasakan akses komunikasi data tersebut sangat lambat, bahkan sering putus di tengah jalan.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sammy Pengerapan, akses yang lambat itu karena kapasitas jaringan backbone yang ada sudah tidak bisa menampung kebutuhan bandwidth pengguna di Indonesia.

"Apalagi ditambah dengan putusnya sejumlah kabel di perairan Bangka Belitung. Ini mengurangi kapasitas sangat signifikan, sehingga wajar bila akses internet dari semua operator terkena imbasnya," katanya kepada merdeka.com, Senin (8/8).

penyebab lambat dan mahalnya koneksi internet di Indonesia. Lima hal tersebut adalah :

1) Kondisi geografis yang sangat luas dan medan yang beraneka-ragam

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia terdiri lebih dari 13 ribu pulau yang terbentang dalam luas lebih dari 1.9 juta km2. Kondisi ini ditambah dengan medan yang berbukit dan berlembah tentu menjadi tantangan tersendiri dalam membangun infrastruktur internet baik kabel maupun nirkabel.

2) Tingginya angka pengguna internet

Pada Desember 2011, pengguna internet Indonesia tercatat mencapai 55 juta jiwa atau 22.4% dari total populasi orang Indonesia. Dengan angka ini, Indonesia mencatatkan diri sebagai negara dengan jumlah pengguna internet no. 8 terbanyak di dunia dan terbanyak ke-4 di Asia setelah Tiongkok, India dan Jepang. Semakin banyak jumlah pengguna internet yang harus dilayani tentu membuat rata-rata kecepatan internet semakin turun.

3) Perang promosi operator penyedia koneksi internet

Perang promosi yang terjadi pada operator penyedia koneksi internet akhir-akhir ini memang membuat harga koneksi internet terasa lebih murah bagi konsumen namun dengan itu semakin turun pula kualitas koneksi internetnya baik dari segi kecepatan maupun kestabilan koneksi yang pada akhirnya tidak jadi lebih murah dari sebelumnya.

GadgetGaul memilih menyebutnya perang promosi dan bukan perang harga karena mereka perang untuk memenangkan pikiran konsumen bahwa harga koneksi internet mereka adalah paling murah dibandingkan yang lainnya sedangkan harga koneksi internet mereka sesungguhnya tetap sama.

4) Harga hosting server lokal lebih mahal dibandingkan di luar negri

Untuk mereka yang memiliki web tentu paham bahwa harga hosting server lokal relatif lebih mahal dibandingkan dengan hosting server di luar negri seperti Amerika Serikat atau Singapura. Kecepatan web yang dihosting di server luar negri tentu lebih rendah dibandingkan web yang dihosting di server Indonesia namun demi harga hosting yang lebih murah (bahkan terkadang jauh lebih murah), tidak sedikit pemilik web Indonesia lebih memilih menaruh webnya di luar negri dibandingkan hosting di server lokal.

5) Regulasi pemerintah yang kurang efisien

Hal ini lebih banyak dirasakan oleh rekan-rekan operator penyedia layanan internet seluler seperti kewajiban membayar Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) ke pemerintah yang dirasa oleh operator terlalu tinggi sehingga membuat hitung-hitungan bisnis balik modal (ROI) dari investasi suatu teknologi misal 3G jadi lebih lambat. Jika investasi operator tersebut belum balik modal (ROI) tentu mereka akan menunda investasi teknologi berikutnya misal LTE / 4G.

Saat ini Indonesia memiliki 9 operator seluler dan itu terlalu banyak. Di berbagai negara maju, jumlah operator seluler dibatasi pemerintahnya tidak pernah lebih dari 5 perusahaan. Setiap operator akan mendapatkan spektrum jaringan yang kecil karena harus berbagi dengan operator lain. Hal ini menyebabkan rendahnya kualitas jaringan seluler Indonesia.

Sumber : PertamaKeduaKetiga

0 Response to "Mengapa Internet Indonesia Mahal dan Lelet"